Akhirnya Israel seruduk Jalur Gaza Palestina lewat serangan darat dan bentrok terbuka dengan kelompok HAMAS. Sampai tulisan ini diturunkan tercatat telah 450 warga Palestina menjadi korban sementara kelompok HAMAS tetap melarang para warga sipil untuk mengungsi keluar dari Palestina. Taktik perang dengan menggunakan tameng warga sipil seperti ini sangat disayangkan oleh kelompok FATAH yang sampai saat ini masih enggan untuk membantu perjuangan kelompok HAMAS.
Kelompok HAMAS dan FATAH adalah dua kelompok bersenjata yang paling berpengaruh di Palestina dan sampai saat ini masih tetap memperebutkan kekuasaan di Palestina. Hingga akhirnya pada tahun 2007 kelompok HAMAS berhasil mengambil alih pemerintahan lewat pertempuran berdarah dari tangan otoritas Palestina Mahmud Abbas.
Sementara itu Pemimpin Libya Moamar Khadafi menuduh para pemimpin Arab adalah pengecut, dan berniat memboikot pertemuan puncak Arab yang akan membahas krisis itu. “Berapa kali anda mengadakan pertemuan puncak darurat mengenai Palestina,” katanya, dalam pernyataan yang ditujukan pada para pemimpin Arab, Minggu (28/12). Ia mempertanyakan langkah apa yang pernah dihasilkan dari pertemuan itu. “Saya sendiri telah jenuh mendengar catatan yang macet ini,” tegasnya.
Dunia Arab tak mampu berbuat apa-apa kecuali hanya melontarkan kecaman, kutukan dan imbauan untuk saling bergandeng tangan menghadapi kekejaman Zionis Israel. Begitu juga dengan sikap Mesir, yang ditunjukkan oleh Menlu Ahmed Aboul Gheit yang hanya menyampaikan dua cita atas jatuhnya korban warga Palestina dalam serangan Israel itu.
Mesir sendiri terkesan ikut turut andil dalam jatuhnya korban di Palestina karena menutup perbatasan yang menghubungkan Palestina dengan dunia luar. Mesir selama ini selalu menutup perbatasan dengan Gaza, sehingga menyebabkan 1,5 juta rakyat Palestina di wilayah yang dikuasai Hamas itu bagai sansak hidup dan selalu menjadi bulan-bulanan setiap terjadi konflik di Palestina menyusul naiknya Hamas sebagai penguasa wilayah itu pada Juni 2007 setelah perang saudara yang tidak berkesudahan disana.
Sementara itu kecaman dari negara-negara di berbagai belahan dunia tidak juga menyurutkan niat Israel hingga pada detik ini. Herannya satupun dari negara-negara pengecam tersebut termasuk negara-negara Arab tidak ada yang mau menurunkan tentaranya untuk membela Palestina. Iran bahkan mengirimkan mahasiswa dan rakyat sipil lainnya untuk ikut berperang disana, aneh!
Malangnya nasib rakyat Palestina, bahkan saudara sebangsa dan setanah air dari kelompok FATAH tidak mau membantu perjuangan masyarakat di Jalur Gaza. Kedua kelompok ini memang dikenal sebagai kelompok yang kejam di Palestina seperti pengakuan salah seorang warganya yang murtad. Negara-negara Arab pun hanya bisa berteriak mengecam tanpa ada yang mengirimkan tentaranya. Bahkan di Indonesia, korban Palestina telah dijadikan sebagai momentum untuk promo partai politik nya.
Siapa sebenarnya yang seharusnya dicap sebagai bangsa keparat??
Mending balik ke kampung halaman, bantuin saudara-saudara sebangsa yang lagi kena krisis global dan gempa.
Januari 5, 2009 pukul 11:42 am
Kalau tidak salah RI menyumbang USD 1 juta ya?
Januari 5, 2009 pukul 12:04 pm
Tidak salah dan tepat sekali hadist yang mengatakan bahwa diakhir jaman nanti umat islam akan terpecah belah danmudah untuk di adu domba / sahabat bertanya ya..Rasullullah apakah umat islam pada saat itu sedikit..?, maka jawab rosul “tidak justru kalian besar dan banyak tetapi kalian bagai buih dilautan”, itulah nasib umat islam di penghujung akhir jaman maka bersiap siaplah untuk umat islam menghadapi huru hara besar sebagai nubuatan akhir dunia, mari berpegang teguh pada al quran, hadist dan sunatullah, itulah gambaran umat islam di akhir jaman mereka berlomba2 membanggun mesjid dengan megah tapi kosong, mereka lebih cinta dunia, tidak menjalankan sunatullah, “umati..umati..”, pesan rosul mejelang meninggal dunianya.
Januari 7, 2009 pukul 12:24 am
Menurut saya YANG SALAH, BUKAN israel, juga BUKAN palestina. Yang salah siapa? ORANG2 EGOIS di Kedua belah pihak. Baik pihak israel maupun pihak palestina.
Januari 7, 2009 pukul 5:53 am
Seperti kata, anak ketua hamas yang murtad, israel jangan bermimpi untuk bisa hidup damai dengan palestina. Israel harus keluar dari bumi timur tengah. Allahuakbar
Januari 7, 2009 pukul 11:21 am
Peperangan adalah supaya mereka (orang-orang kafir) masuk ke dalam Islam.
أُمِرْتُ أنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أنْ لاَ إلهَ إلاَّ الله ، وَأنَّ مُحَمَّداً رَسُول الله ، وَيُقيمُوا الصَّلاةَ ، وَيُؤتُوا الزَّكَاةَ ، فَإِذَا فَعَلُوا ذلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءهُمْ وَأمْوَالَهُمْ إلاَّ بحَقِّ الإسْلاَمِ ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى الله تَعَالَى
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah. Dan mereka menegakkan shalat sertamembayar zakat. Apabila mereka melakukannya maka darah dan harta mereka terjaga dariku, kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan terhadap mereka kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala”
Dan di dalam dua shahih (Al Bukhari dan Muslim) dari hadits Ibnu Umar dan hadits Buraidah dalam Shahih Muslim, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya:
“Ajaklah mereka ke pada Islam. Apabila mereka enggan maka membayar upeti. Bila mereka masih enggan maka berperanglah”
Dan juga hadits Ali bin Abi Thalib di dalam dua shahih, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberinya bendera, beliau bersabda,
“Berjalanlah perlahan, kemudian ajaklah ke dalam Islam, jika enggan serulah kepada peperangan”
Januari 7, 2009 pukul 11:48 am
Ya Allah Dzat Yang Maha Menguasai Langit dan Bumi. Lindungilah kaum muslimin dari tipu daya para MUNAFIQIN wal KAFIRIN. Ijinkanlah kami dapat menyaksikan orang2 tsb mendapat siksa-Mu kelak di akhirat. Amin.
Januari 8, 2009 pukul 11:25 pm
@ Nafrun: Ya ampun..ya ampun. Maaf ya mas. Saya tidak sependapat dgn komentar anda diatas. Menurut saya kita memang harus MEMERANGI segala bentuk kefasikan dan kesesatan. Tp yg harusnya diperangi itu adalah kefasikannya,bukan orangnya. Kita tetap harus mengasihi orangnya,tanpa kompromi kefasikannya. Perang fisik menurut saya tidak relevan sama sekali dgn Kasih yg saya maksudkan. Lg pula perang fisik tidak akan menyelesaikan permasalahan,hanya akan ada dendam. Perang merupakan salah satu kesalahan besar yg dilakukan oleh 3 agama semintik, Moslem,Jews,dan Christian. Padahal bukankah 3 pihak ini bersaudara. Seandainya semuanya mengalah dan memilih u/mengasihi lebih dulu,pasti akan lbh indah. Dan TUHAN juga pasti akan membela UmatNYA yg mau memaafkan dan mengasihi lebih dulu. No offense lo mas,sy cuma menyampaikan ketidaksetujuan saya. Regards, love u all.
Januari 9, 2009 pukul 2:09 am
@ Nafrun
ya ampun pantesan orang islam sukanya perang dan membunuh, dan pantesan juga negara2 arab kerjanya cuma perang, tidak ada kedamaian dan kemiskinan semakin besar. Ternyata ini toh yang menyebabkan kekeke.. mending seperti ane animisme daripada seperti lo lo pada yang punya agama sok ber TUhan dan sok suci tapi melakukan hal2 yang tidak manusiawi dan tidak ada toleransi.
thanks buat @ Nafrun telah membuka dan menyingkap satu lagi kebobrokan agama Islam, sehingga membuat berat langkah ane untuk memeluk Islam.
Januari 9, 2009 pukul 7:46 am
Yang salah jelas Hamas. Lagi adem ayem gencatan senjata koq nyerang duluan bertubi2 pake roket. Giliran Israel balas kirim roket HAMAS ter”KAING-KAING” ke seantero jagad kayak anjing digebukin. Anehnya penduduk filistin dilarang mengungsi keluar dari Palestina pula. Sengaja ya biar HAMAS punya “Tameng Hidup”.. Itu sengaja juga ya supaya ada korban wanita & anak2 Filistin yang bagus kalau diekspos beritanya bisa bikin citra jelek Israel. Dasar otak busuk licik.
Lagipula ngapain rebutan tanah Israel & kota suci Yerusalem? Sudah dari jaman nabi2 dulu tanah Israel & Yerusalem itu milik bangsa Israel. Palestina itu hanya bangsa pendatang. Arti Palestina itu dari kata Filistin yang berarti “bangsa dari seberang laut”. Filistin, bangsa pendatang yang akhirnya berkembang makin banyak & kemudian menajajah Israel. Pasti ingat kan cerita Daud VS Goliath? Daud itu orang Israel dan Goiliat itu orang Filistin.
Jadi gausah lagilah putar balik kenyataan. Buka aja kitab2 suci sebelum Islam lahir. Tanah Israel & Yerusalem itu memang dari sejak dulu milik bangsa Israel.
Januari 9, 2009 pukul 8:03 am
WOI…PARA GOYIM …Terutama si RahmanRahim..Bebal ini simak baik baik nih…semoga otak elo nggak jadi bego Kasihan banget deh elo yach,
Sesungguhnya kami harusnya kasihan terhadap mereka para goyim yahudi, disebabkan belum tersentuhnya cahaya kebenaran yang masih saja belum masuk ke dalam relung hati para goyim.
Mereka dengan bangga mengatakan sebagai orang Kristen yang mendukung atau memuliakan Yahudi, coba Anda simak dan silahkan buka sendiri oleh kalian para goyim kitab suci Zionis-Yahudi yakni Talmud. Dan bacalah apa kata Talmud tentang Yesus?
Berikut beberapa ayat Talmud tentang Yesus:
“Pada malam kematiannya, Yesus digantung dan empatpuluh hari sebelumnya diumumkan bahwa Yesus akan dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan sihir dan telah membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap berhala)… Dia adalah seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian mengasihaninya atau pun memaafkan kelakuannya” (Sanhedrin 43a)
“Yesus ada di dalam neraka, direbus dalam kotoran (tinja) panas” (Gittin 57a)
“Ummat Kristiani (yang disebut ‘minnim’) dan siapa pun yang menolak Talmud akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dihukum di sana bersama seluruh keturunannya” (Rosh Hashanah 17a).
“Barangsiapa yang membaca Perjanjian Baru tidak akan mendapatkan bagian ‘hari kemudian’ (akhirat), dan Yahudi harus menghancurkan kitab suci umat Kristiani yaitu Perjanjian Baru “ (Shabbath 116a)
Inilah ungkapan hati Talmud yang sesungguhnya tentang Yesus dan umat Kristen. Jadi siapa pun yang mengaku sebagai seorang Kristen, setelah mengetahui ayat-ayat pelecehan dari Talmud kepada Yesus dan agamanya, tetapi masih saja mendukung Zionis-Yahudi, masih saja membantu Israel, masih saja setuju dengan sikap politik Zionis-Israel, maka ia sebenarnya telah ikut-ikutan melecehkan agamanya sendiri, telah ikut-ikutan menghina Yesus sendiri. Jika tidak percaya, silakan ambil Talmud dan baca sendiri.
Islam sangat memuliakan yesus sebagai bagian dari iman islam yang tercantum dalam rukun iman, dimana syarat seorang islam dapat dikatakan sebagai muslim/islam. Islam begitu sangat memuliakan Yesus terbukti betapa banyak ayat dalam alQuran yang bercerita tentang kisah yesus bahkan melebihi kisah Rosullullah SAW itu sendiri, tapi yang begitu mengheranka mengapa orang kristen malah begitu membela yahudi yang sudah jelas jelas memusuhi mereka dengan terang terangan, sementara islam yang begitu menyanjung dan memuliakan yesus malah mereka musuhi dengan kejam…,jadi nggak abis pikir..cek…cek..sambil geleng kepala..!!
Begitulah mungkin dogma2 yang diajarkan paulus si yahudi dari tarsus dalam menghancurkan akidah kristen yang kemudian diwariskan turun temurun oleh pendeta2, pastur2 dan pemimpin2 kresten berikutnya.
Untuk para pendeta, pastur dan imam2 kristen silahkan tanyakan pada diri anda sendiri, sudikah anda menghianati yesus dengan mengamini…hinaan hinaan yahudi di dalam talmudnya.
Silahkan berpikir….!!!
Januari 9, 2009 pukul 8:05 am
Dasar Goyim…yahudi..loe, Bangga banget jadi cungguk…mental terjajah, pantesan aja otaknya pade…bebal…!!!
Januari 9, 2009 pukul 3:11 pm
HAMAS HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEMATIAN WANITA & ANAK@ FILISTIN !!!
Yang salah jelas Hamas. Lagi adem ayem gencatan senjata koq nyerang duluan bertubi2 pake roket. Giliran Israel balas kirim roket HAMAS ter”KAING-KAING” ke seantero jagad kayak anjing digebukin. Anehnya penduduk filistin dilarang mengungsi keluar dari Palestina pula. Sengaja ya biar HAMAS punya “Tameng Hidup”.. Itu sengaja juga ya supaya ada korban wanita & anak2 Filistin yang bagus kalau diekspos beritanya bisa bikin citra jelek Israel. Dasar otak busuk licik.
Lagipula ngapain rebutan tanah Israel & kota suci Yerusalem? Sudah dari jaman nabi2 dulu tanah Israel & Yerusalem itu milik bangsa Israel. Palestina itu hanya bangsa pendatang. Arti Palestina itu dari kata Filistin yang berarti “bangsa dari seberang laut”. Filistin, bangsa pendatang yang akhirnya berkembang makin banyak & kemudian menjajah Israel. Pasti ingat kan cerita Daud VS Goliath? Daud itu orang Israel dan Goiliat itu orang Filistin.
Jadi gausah lagilah putar balik kenyataan. Buka aja kitab2 suci sebelum Islam lahir. Tanah Israel & Yerusalem itu memang dari sejak dulu milik bangsa Israel.
Januari 14, 2009 pukul 5:41 pm
komentar ini kayaknya perlu disortir juga bang.
Januari 18, 2009 pukul 2:11 pm
Maaf beribu maaf!Semua agama megajarkan kebenaran,resapilah dgn relung2 hati yg paling dalam,bila muncul kedamaian hati..maka barulah kebenaran dan kebaikan!
Januari 19, 2009 pukul 7:49 am
kalo disini masih bole komentar gak?
😛
judes kali
Februari 25, 2009 pukul 6:59 am
bacalah quran, maka kalian akan mengerti dan mendapatkan pencerahan.. tentang israel pun ada, klo kalian termasuk golongan orang2 yang berpikir..
Februari 27, 2009 pukul 5:17 am
rab Palestina Bukanlah Bangsa Palestina Tapi Bangsa Arab !!!
Palestina berasal dari sebutan orang2 yang menyembah patung dewa2 Filistine. Yahudi/Jew berasal dari sebutan orang2 yang menyembah patung dewa Yahweh.
Keduanya berasa dari etnicity race yang sama yang juga lokasi geografis yang sama yaitu sama2 bukan Arab. Keduanya berbahasa sama yaitu bahasa Hebrew yang sudah berkembang jauh sebelum munculnya bahasa Arab. Bahasa Arab sendiri adalah bahasa baru yang berasal dari transformasi bahasa Phoenicia.
Setelah masuknya Arab Islam patung2 Filistine dihancurkan dimusnahkan dan penyembahnya yaitu bangsa Filistin musnah digenocide Arab Islam dan sebagian melarikan diri ke Yunani.
Arab Islam adalah orang2 Arab dari luar jazirah palestina yang beragama Islam dan menyembah Allah dan berbahasa Arab bukan berbahasa Hebrew.
Arab Palestina bukanlah orang Palestina asli, sama halnya dengan Cina Indonesia bukanlah orang Indonesia asli.
Arab Palestina adalah orang2 Arab yaitu dari Mesir yang kerja cari nafkah di Palestina dulunya. Sama dengan orang2 Cina Indonesia asalnya dari Cina dan cari nafkah di Indonesia.
Bedanya, orang2 Cina ini tidak mengusir orang Indonesia, sebaliknya orang2 Arab ini membunuhi dan mengusir orang Palestina asli.
Yahudi dan Palestina adalah orang yang sama yang membedakannya hanyalah agamanya. Yang menyembah dewa yahweh disebut orang Yahudi, dan yang menyembah dewa Filistine disebut orang Palestina.
Kerajaan palestina adalah jajahan Inggris sebelum perang dunia kedua, dan Wilayah kerajaan Palestina dulunya meliputi Israel, Syria, Libanon, dan Yordania, namun setelah perang dunia usai, kerajaan Palestina ini diberi kemerdekaan melalui Referendum dibawah pengawasan PBB, Inggris, dan Amerika dan hasil referendum ini kemudian muncul 4 negara yaitu Israel, Yordania, Syria, dan Libanon.
Jadi kalo mau menuntut kembali kerajaan Palestina kenapa cuma Israel saja, kenapa bukan Yordania, Syria dan Libanon ???
Arab itulah penjajahnya bukan Israel.
Begitulah pemahaman dunia sehingga Hamas tidak mungkin bisa menang, tidak mungkin bisa memutar balik kenyataan. Betul umat Islam di Indonesia sudah diracuni dengan kebohongan2 Islam sehingga menganggap Israel mencaplok dan menjajah padahal merekalah yang dulunya jadi korban penjajahan jangan dibalik!!
Jadi kenyataannya lah demikian sehingga Israel lah yang diakui bukan Palestina dan Palestina sekarang itu bisa eksist hanyalah sikap mengalah dari Israel atas tekanan Amerika sehingga mendapatkan kesempatan dari perjanjian camp david. Bahkan Yasser Arafat sendiri lahir dan akte kelahirannya adalah Cairo Mesir.
Yordania, Syria, Israel dan Libanon Itulah Dulunya Palestina !
Itulah sebabnya, Yordania, Syria, dan Libanon membantu PLO dulunya karena kuatir tanah mereka juga digugat sebagai wilayah Palestina kalo perjuangan Yasser Arafat dalam mendirikan negara Palestina ini berhasil.
Memang, PLO melandasi perjuangannya mula2 dengan ideology Islam agar Syria, Libanon dan Yordania mau membantu perjuangan mereka dalam mendirikan negara Palestina diatas tanah Israel. Namun karena secara Historisnya negara Palestina itu mencakup juga Syria, Yordania, dan Libanon, maka tidak perlu diragukan bahwa apabila PLO berhasil mendirikan negara Palestina diatas tanah Israel yang sekarang, maka mereka juga akan menggugat negara2 Yordania, Syria, dan Libanon sebagai wilayahnya dulu.
Oleh karena itulah, meskipun negara2 ini se-olah2 membantu PLO namun sesungguhnya mereka tak suka negara mereka dijadikan benteng perlawanan untuk memerangi Israel. Akhirnya PLO yang mula2 menggunakan Syria sebagai basis bentengnya berhasil di evakuasi ke Yordania dan kemudian diusir lagi ke Libanon dan yang terakhir inilah akhirnya mereka dievakuasi ke Gaza dan Westbank. Dan dikedua posisi inilah mereka berhasil dijepit tidak bisa bergerak lagi.
Israel itu hanyalah sebagian kecil saja dari wilayah Palestina yang sebelumnya menjadi jajahan Inggris.
Jadi kalo mau mempersoalkan keserakahan, jelas yang serakah itu justru orang2 Arab Islam ini karena wilayah Palestina cuma dipecah menjadi 3 negara Islam dan satu negara Yahudi. Kalo mau adil seharusnya dijadikan 2 negara Yahudi dan 2 negara Arab Islam.
Hafsah
Februari 27, 2009 pukul 5:18 am
Bagaimanapun Arab Palestina Harus Ngaku Salah
Sama2 Islam bukan berarti harus saling bela meskipun salah. Kita membela yang benar bukan yang seiman. Ajaran Islam yang paling biadab itu mengajarkan agar kita sesama umat harus saling membela meskipun salah !!! Enggak bisa begitu dizaman sekarang !!!
Arab Palestina, jelas mereka bukan orang Palestina asli tapi orang2 Arab Mesir.
Orang Palestina asli (bangsa Flistin) sudah sebagian besar musnah terkena operasi genocide Arab Islam. Bukan maunya mereka untuk tinggal di Gaza atau Wesbank, karena rencananya mau merebut Israel dan memusnahkan bangsa Yahudi dibantu semua negara2 Arab diseluruh dunia. Itulah sebabnya, niatnya udah jelek, niatnya udah busuk, mereka pikir yang penting dekat2 dengan Israel bisa nyusup kemudian ngebomb secara sembunyi2.
Namun niat busuknya enggak kesampean, ternyata Israel juga tahu cara2 mengatasinya, didirikanlah tembok sebagai benteng, hasilnya sekarang terbukti, kalo dulunya setiap minggu pasti ada pasar yang dibomb, sekarang dalam dua tahun pun belum ada bomb2 yang meledak di pasar2.
Gagal menyusup untuk meledakkan bomb2 ditengah pasar di Israel akhirnya mereka menembakkan roket2 saja diperbatasan, hasilnya minim karena wilayah perbatasan sejarak kira2 10 km dijadikan daerah bebas sehingga roket2nya banyak yang enggak nyampe kedalam wilayah Israel.
Ini kenyataan kebusukan orang2 Arab mau mengusir sebuah bangsa dari tanah airnya dengan bermodalkan keimanan kepada Allah.
Sekali lagi saya minta semua pembaca untuk bersikap netral, jangan mengumbar kebencian se-mata2 karena Yahudi dicaci maki dan dibenci oleh Quran. Memang kita beragama Islam, bukan berarti kita harus percaya saja semua kebohongan2 yang ada didalamnya, karena ke Islaman kita se-mata2 hanyalah budaya yang mengikat sesama sebatas tolong menolong bukan untuk kerja sama merampas tanah air orang lain, bukan untuk berpihak kepada rampok yang jelas2 salah meskipun mereka seagama
dan seiman dengan kita. Berjalanlah dijalan yang benar, jangan memutar balik yang salah agar kelihatan se-olah2 benar dan menggunakan agama dan nama Allah agar tidak ada yang berani mengkritik kesalahan kita2 ini.
Sekali lagi, Arab dengan Islamnya itu penuh dengan kebathilan sepanjang sejarahnya, tetapi bukan berarti kita yang sekarang juga beragama Islam harus ikut2an berpihak kepada kebathilam meskipun atas nama ajaran Islam dan Quran-nya. Jangan sekali2 menggunakan agama sebagai sumber sejarah, jangan sekali2 mengadili dengan menggunakan Islam sebagai patokannya. Islam itu cuma sebatas kepercayaan kepada adanya sorga dan neraka dalam rangka membatasi kejahatan saja, jangan justru digunakan dan dimanfaatkan untuk bertindak atau membebaskan atau melindungi kejahatan.
Demikianlah, dalam menimbang urusan konflik Timur Tengah ini kunci penyelesaiannya hanya berada pada kesadaran umat Islam itu sendiri, kalo masih tetap mau bela2an karena sama2 Islam akhirnya mati konyol karena biar gimanapun kebenaran yang menang bukan Islam yang menang. Artinya kalo anda Islam, bersikaplah yang benar pasti menang. Tetapi meskipun anda Islam kalo salah tetap kalah. Biarpun bukan Islam tapi kalo benar pasti menang. Demikianlah kuncinya memecahkan masalah di
Timur Tengah yaitu kita harus mau menerima kenyataan, Israel itu memang tanah air mereka orang2 Yahudi bukan orang2 Arab dan tak usah catut2 nama Palestina karena orang2 Yahudi itu lah sebenarnya bangsa Palestina yang aseli bukan orang Arab. Orang2 Arab itu cuma pendatang sehingga dinamakan Arab Palestina, sama halnya dengan Cina Indonesia yang juga cuma pendatang.
Dimana adilnya kita bisa antipati kepada Cina Indonesia malah bersimpati kepada Arab Palestina. Padahal Cina Indonesia enggak minta negara sendiri, enggak niat mengusir orang Indonesia.
Kita pribumi Indonesia itu sama kedudukannya dengan orang Yahudi di Israel. Cina Indonesia itu posisinya sama dengan Arab Palestina yang kurang ajar dan biadab. Bedanya Cina Indonesia enggak ngebomb bunuh diri. Naaah…. gimana enggak biadab itu Arab2 Palestina malah ngebomb mau memusnahkan penduduk pribuminya.
Ini kenyataan yang harus anda lihat bukan direnungkan. Untuk bahan renungan justru pikirlah dengan hati nurani, orang2 Indonesia sesama Islam dari Jemaah Ahmadiah malah kita usir dari negeri kita, kita halalkan darah mereka untuk dibunuh….. biadab enggak tuh ajaran Islam kayak gitu….. dan seperti itulah yang berlaku dikalangan Arab2 Palestina di Gaza dan Westbank dan hal inilah yang harus anda renungkan dengan hati nurani yang suci dan bersih.
Hafsah
Maret 2, 2009 pukul 7:11 am
Latar Belakang Negara Palestina Kabur Tak Punya Tujuan !!!
Mula2 menyatakan agar tanah Israel dikembalikan keposisi sebelum tahun 1948, ternyata posisi sebelun tahun 1948 itu bukan cuma Israel yang belum berdiri tapi juga belum ada Syria, belum ada Lebanon, belum ada Yordania, sehingga apabila PBB bersedia mundur kembali keposisi sebelum 1948, maka wilayah Palestina ini merupakan jajahan kerajaan Inggris.
Jadi sudah jelas, Yasser Arafat yang menuntut untuk dikembalikan tanah Israel ke posisi sebelum 1948 tidak mendapat dukungan dari sobat2nya sendiri dan malah ditolak, mana mungkin Syria, Lebanon, dan Yordania bersedia dibubarkan bersama bubarnya Israel ???
Sekarang Hamas menuntut lain lagi, mereka menuntut agar posisi Israel mundur keposisi sebelum tahun 1967 yaitu posisi sebelum perang 6 hari. Namun kembali kebingungan karena posisi sebelun 1967, Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan (West Bank) itu bukan milik Israel tapi milik Mesir dan sekarang wilayah ini sudah diserahkan kepada negara Palestina berdasarkan perjanjian Camp David. Jadi kalo tuntutan Hamas itu dikerjakan, tak perlu susah2 lagi Israel karena Gaza dan Tepi Barat Jordan itu kembalikan saja kepada Mesir dan Palestina kehilangan tanahnya yang sekarang.
Setiap perjuangan seharusnya ada tujuan yang jelas apa yang ingin dicapainya. Misalnya, apabila mau memerdekakan suatu wilayah maka sebelum berjuang harus jelas dulu arah perjuangannya itu apa dan untuk mendapatkan dukungan politik dari negara2 seluruh dunia tentu harus dipersiapkan argumen yang tepat.
Argument orang2 Arab Palestina asal Israel ini sama sekali ngaco belo karena mereka hanya bermodalkan Islam dengan latar belakang membenci orang2 Yahudi tidak lebih daripada itu.
Mereka tidak setuju pembentukan negara Israel, lalu hanya dengan jumlah demostran kurang dari 2000-an orang mereka berlong-march meninggalkan Israel menuju Syria untuk kemudian melakukan perang gerilya dengan bantuan Syria.
Wajar kalo gerilya berupa gerombolan kriminal ini tak mungkin bisa berhasil untuk merubuhkan sebuah negara yang diakui United Nation. Oleh karena itu gerilya ini kemudian membentuk tujuan yaitu kemerdekaan Palestina yang katanya mengusir penjajahnya orang2 Yahudi.
Karena waktu itu Syria menjadi sponsor membawa masalahnya ke UN, maka dilakukan tanya jawab yang berakhir dengan kekalahan para gerombolan ini. Dalam tanya jawab itu, ditanya, kalo memang benar orang2 Yahudi itu penjajah yang harus diusir, lalu kemana mereka harus diusirnya karena kenyataan tanah air mereka memang diatas tanah Israel itu. Oleh wakil2 gerombolan itu yang menamakan PLO dikatakan mereka harus dilenyapkan dari muka bumi ini dan tidak ada tanah mereka didunia ini.
Wajar saja ya, jawaban seperti itu bukanlah jawaban untuk kemerdekaan karena yang mereka mau ambil itu bukanlah tanah mereka melainkan tanah orang lain sehingga caranya bukan mengusir penjajah melainkan membantai satu bangsa Yahudi hingga musnah untuk diambil tanahnya oleh wakil2 yang cuma kurang dari 2000 orang ini.
Memang pada akhirnya jumlah gerombolan ini berkembang menjadi 1 juta lebih, tetapi mereka bukan dilahirkan ditanah Israel tetapi di luar Israel sehingga tidak bisa mengklaim tanah dan juga kewargaan negara. Mereka bertambah jumlahnya akibat banyak Arab2 lainnya dari Syria, Lebanon, Yordania, dll yang bergabung dengan mereka akibat perkawinan ataupun hubungan keluarga jauh dulunya.
Jadi perjuangan berdirinya negara Palestina ini sebenarnya sama sekali tidak punya latar belakang, tidak punya tujuan, tidak punya rencana untuk berdirinya sebuah negara. Celakanya, Pemerintah RI hanya mendukung berdasarkan emosional religious saja karena sama2 Islam secara membuta memberi dukungan meskipun sama sekali tidak rasional. Demo2 di Indonesia juga menuntut agar posisi Israel dikembalikan kepada posisi sebelum 1948, namun posisi 1948 juga tidak ada negara Palestina yang ada hanyalah jajahan Inggris dengan boneka2nya yang dijadikan raja Palestina.
Kemudian baru2 ini juga demo2 di Indonesia merubah lagi tuntutannya, yaitu menuntut Israel kembali keposisi sebelum 1967, dan ini juga ngaco belo karena posisi Israel waktu itu sama seperti sekarang yang beda justru tanah Gaza dan Tepi Barat Jordan waktu itu masuk wilayah milik Mesir. Tentu kalo hal ini juga mau dipaksakan, maka Hamas dan Abbas kehilanggan Gaza dan Tepi Barat Jordan karena harus diserahkan kepada Mesir.
Demikianlah, hingga detik ini para pendukung negara Palestina tidak punya tuntutan yang jelas yang diingininya karena memang tidak seharusnya menuntut ini dan itu yang bukan pada tempatnya hanya se-mata2 kepercayaan dongeng2 tentang Islam yang membenci dan memusuhi Yahudi dimana mereka berkewajiban memusnahkan orang2 Yahudi dalam mendirikan syariah Islam dimuka bumi ini. Sampai saat ini PBB tidak tahu maunya Arab2 Palestina ini selain memusnahkan orang2 Yahudi melalui genocide.
Kekuatan tak punya, tentu tak mungkin bisa meminta bantuan UN untuk melakukan genocide sebuah bangsa yang tidak bersalah se-mata2 karena kepercayaan Islam. UN tentunya tidak bisa bertindak atas nama agama Islam yang tidak universal, tidak bisa berlaku untuk seluruh manusia.
Jadi seharusnya politikus RI ini paham sejarah dulu apabila mau jadi penengah. Bagaimana bisa jadi penengah kalo sudah langsung berpihak memusuhi pihak yang benar ??? Seharusnya kalo mau jadi penengah kita tidak berpihak alias netral.
Salam,
Hafsah
Maret 7, 2009 pukul 4:09 am
israel dan palestina tidak akan bisa damai sampai hari kiamat. itu sudah di tulis dalam kitab.