Peristiwa pengeroyokan jamaah Ahmadiyah di Pandeglang, Banten dan perusakan gereja dan fasilitas umum di Temanggung terjadi dalam 2 hari berturut-turut. Di Banten 3 anggota Jemaat Ahmadiyah tewas, lima orang luka-luka, mobil dan rumah dibakar, anda bisa menikmati indahnya video kekerasan tersebut di Youtube : Video Anti-Ahmadiyah Violence in Cikeusik.
Dari video terlihat massa yang beringas menimpuki dua pemuda yang sudah tidak berdaya dengan batu, bambu, dan kayu. Tampak seorang pemuda berjaket biru memukul dengan bambu tanpa henti. Sementara pemuda lainnya ikut memukul bertubi-tubi. Kerumunan massa yang mengitari dua pemuda yang kondisinya sangat mengenaskan itu terus meneriakkan takbir. Bahkan beberapa di antara mereka tampak asyik merekam kejadian itu melalui ponselnya.
Kecaman terhadap pemerintah sudah berulangkali disuarakan karena SKB 3 Mentri dianggap sebagai biang dari kerusuhan agama yang kerap terjadi di Indonesia. Juga negara dianggap tidak tegas dan kalah terhadap yang namanya gerombolan agama berjubah dan berjenggot. Demikian pula kepolisian yang dianggap tidak sanggup bahkan tidak berani mengambil tindakan terhadapa para anggota gerombolan tersebut. Apalag ditengarai Kapolri Timur Pradopo memilik kedekatan khusus dengan para petinggi salah satu ormas berjenggot di Indonesia yaitu FPI. Sehingga bisa dipastikan selama era Timur ini kelompok garis keras, paling tidak FPI bisa aman melenggang.
Lalu apakah memang pemerintah benar2 harus bertanggung jawab atas semua kerusuhan dan kekerasan atas nama agama di negara ini?
Kalau mau jujur, dalam suasana keagamaan di Indonesia yang rada carut marut ini telunjuk memang diarahkan pada kelompok garis keras sebagai pelakunya, saya kira itu sudah rahasia umum. Dan tragisnya, para ulama tidak ada yang sanggup mendebat para dedengkot kelompok dengan ideologi kekerasan agama semacam Baasyir. Ulama yang memang dekat dengan akar rumput sendiri tidak sanggup berdiri tegak melawan mazhab yang diusing dedengkot garis keras. Bahkan ulama banyak yang terikut dalam pemahaman garis keras tersebut, walaupun mengambil topeng “Islam moderat.”
Seperti halnya MUI saat ini sudah diisi oleh orang2 dengan pemikiran sejenis. Bahkan mentri agama pun tak kalah provokatif dalam mengobarkan sentimen keagamaan yang membabi buta ini. Banyak ulama mengambil posisi bertaklif ria lalu masuk ke polemik kemudian menyetir opini demi semangat ikhwanul, dan kemudian menjalankan tugasnya dengan baik untuk lip service di tipi2.
Akibat kegagalan ulama untuk bisa meyakinkan sebagian umat untuk tetap berijtihad dengan damai, membuat umat tetap dalam posisi mengambang. Umat semakin bingung karena dalil dan ayat yang mereka dengar dari Baasyir dan kelompok sejenis begitu kuat, sampai2 ulama lain pun masuk dalam pemikiran garis keras tersebut. Dan akhirnya para ulama membiarkan dan menyerahkan penanganannya pada pemerintah. Tentu saja, pemerintah pun kewalahan, karna masalah agama dan kepercayaan sejatinya bukanlah domain pemerintah sepenuhnya. Coba saja perhatikan video seruan FPI untuk melakukan pembunuhan massal.
Para ulama harus tentunya menjaga wibawa dan muka jika mereka sampai kalah jika harus berdebat dengan para dedengkot garis keras tersebut di hadapan ribuan ummat. Mereka takut jika harus seperti Gus Dur yang dijadikan bahan olok2 oleh sebagian ummat karena berhadapan langsung dengan para pemimpin garis keras dan berjuang untuk kedamaian umat beragama di negara ini
Kasihan ummat jika dibiarkan mengambang diantara paham2 ideologi kekerasan yang ada, lalu kemudian dibenturkan dengan umat agama lain dan ujung2nya harus berhadapan lagi dengan polisi. Umat Islam selalu dijadikan tumbal untuk semua kejadian terorisme dan anarki di negara ini, sementara ulama tidak sanggup mengatasinya dan ujung2nya menyalahkan pemerintah.
Saya kira jika kita masih peduli dengan Islam, mari kita tunjukkan dan yakinkan masyarakat sekitar kita untuk tidak terpengaruh dengan ideologi kekerasan tersebut. Mari tunjukkan bahwa Islam itu indah, walaupun harus dengan muka pucat!!
Agustus 15, 2011 pukul 10:08 pm
aparat tak mampu membendung atau memang tak berniat membendung? bukankah sering kali kita jumpai bahwa kekerasan dan penganiayaan terhadap suatu golongan justru berdampak menaikkan prestisius golongan lainnya yang seolah bertindak bak pahlawan meski cuma sebatas kata2?
September 22, 2011 pukul 11:51 am
Kalau bukan karena rebutan
Masalah mudah diselesaikan
Tetapi kalau diperebutkan
Nunggu siapa mampus duluan
–
Apa rakyat yang duluwan
Atau seluruh para dewan
Atau aparat yang berjalan
Tergantung adu kekuwatan
–
Jin iblis iprit setan
Sudah menyatu dikehidupan
Manusia punya pilihan
Apah tersesat apah iman
–
Kalau piling di kesesatan
Unjuk rasa demo tauran
Kaga selesai sepanjang zaman
Hidup terus rampas2an
–
Kalau piling akidah iman
Ikut hadis dan Alqur’an
Dukung penuh pemerintahan
Tanpa banyak kecurigaan
–
Curiga ituh buruk sangkaan
Akibat kecewa di persaingan
Udah kalah meresahkan
Mempersulit pemerintahan
–
Politik sial dan dangkalan
Organisasi partai golongan
Budeg buta hadis Alqur’an
Walau baca hadis Alqur’an
–
Umaro juga kepengaruhan
Oleh politik sial dangkalan
Kaga bisa mendisiplinkan
Karena takut di jatohkan
–
Bertolak belakang banyak dewan
Tidak mihak pemerintahan
Semustinyah di mutasikan
Ke penjara atau kekuburan
–
Jika mereka di biarkan
Hianat terus kepada Tuhan
Amanat Alloh di abaikan
Bahla bencana terus2an
–
Perlu pikirkan anak turunan
Kalau terus rampas2an
Mendidiknyah di kekerasan
Bagaimanakah masa depan
–
Nazom inih hanya gugurkan
Amanat Alloh berjuluk Tuhan
Sekalipun banyak bantahan
Nazom inih terus berjalan
–
Guna memang tiada pisan
Sama halnya hadis Alqur’an
Selain baca dikepentingan
Organisasi partai golongan
–
Nazom ini lepas golongan
Organisasi partai golongan
Selain buat ekonomian
Usaha hidup bagai tanian
–
Masing tumbuhan punya bibitan
Kelapa tidak jadi durian
Lain bibit lain panganan
Tida silih merugikan
–
Bahkan silih saling nguntungkan
Kaya anjing sama macan
Walau ganas kepada lawan
Tetapi burung ikut makan
–
Binatang juga ada aturan
Cara hidup bergontokan
Bukan sepadu gegaresan
Kaya para kandidat dewan
–
Mustinyah malu ama lulusan
Pendidikan tinggi punya julukan
Tetapi ahlak liyat dewekan
Anak SD masih mendingan
–
Hujat debat dipertontonkan
Mirip dengan sinetronan
Sandiwara memang hiburan
Tida layak jika di dewan
–
Masyarakatpun punya aturan
Penulis nazom walaupun edan
Tida seperti memasarakatan
Unjuk rasa demo tauran
–
Penulis nazom syair nyanyian
Tida punya gelar lulusan
Cuma ada amanat Tuhan
Kadar amanat disampaikan
–
Bila pembaca punya tanggapan
Tanggapilah azabnyah Tuhan
Julang sendiri ketakutan
Mangkanyah terus di sampaikan
–
Malahan hidup bari melarat
Tetapi terus nebar amanat
Beri solusi pada penjabat
Rasanyah sih malu amat
–
Namun Alloh terus amanat
Kaga make malaikat
Walau Alloh abstrak ezat
Jika bisa ya melihat
–
Alloh tida berebut pangkat
Juga tida berebut umat
Cuma Alloh pernah amanat
Hidup inih satu amanat
–
Juwal Alloh amatlah jahat
Ngarah bisa beli pangkat
Nyebut Alloh keras amaat
Emang Alloh budeg amat
–
Orang pinter tida sehat
Di kalangan orang terhormat
Bersaingan berebut pangkat
Mengadu domba masyarakat
–
Kalimah musti kiamat
Manusia cobalah lihat
Budeg buta ama nasehat
Beridiologi berpendapat
–
Dunya penuh orang jahat
Jahat dalam tipuh muslihat
Kode etik berpendapat
Saking ambisi gelar pangkat
–
Ngeja gedung silih debat
Maen bola silih debat
Tiep pemilu silih debat
Begitukah orang terhormat???????????????
–
Agar supaya cepet wapat
Minum baigon para kandidat
Supaya tidak pabulingsat
Demi aman nyaman umat
–
Pidiyo porno ogah melihat
Tetapi nonton hujat debat
Para dewan para kandidat
Mending nonok kontol lihat
–
Judi mabok katanya jahat
Bisa merusak masyarakat
Para dewan silih debat
Kalau ituhmah katanyah hebat
–
Yang pingin tau amanat
Teliti dengan cerdik cermat
Susunan nazom tiep kalimat
Hurup ahiran tiep nasehat
–
Sekalipun jorok berkalimat
Atau kasar saat mengumpat
Semua ituh jujur nasehat
Hadis qur’an cobalah lihat
–
Bahasa Alloh di dalam ayat
Nyebut lelaki zakar terangkat
Bahasa kita kontol ngangkat
Celana dipake juga diangkat
–
Basain wanita unsta nikmat
Bahasa kita nonok hangat
Bahasa seloka jawa adat
Ngatah batok ama tongkat
–
Jika ituh cara sehat
Nikah mu’min walmuminat
Kecap solih dan solihat
Hidup juga aman selamat
–
Silahturohmi bermusyawarat
Bukan ngentot sepadu sikat
Nikah tibang muslim muslimat
Tibang gaul budaya adat
–
Ijab kobul berdekat-dekat
Atau belum pasih sahadat
Rusak nikah jadi tersesat
Anak jadah tambah meningkat
–
Semustinyah doktrin akidat
Menjelaskan pada umat
Penganten wanita montong dekat
Saat ijab munakahat
–
Tiang negara mumin muminat
Ada umaro dan masyarakat
Bila patuh dengan syariat
Hidup selamet dunya aherat
–
Sekarang ini coba lihat
Malah ulama bantah nasehat
Beridiologi dalam akidat
Amat sesat dan tersesat
–
Beridiologi berpendapat
Berlogika amal syariat
Imajinasi mahamin ayat
Atuh puguh gengsi taubat
–
Mahluk goib mahluk johir
Manusia wajib berpikir
Agar tida tergelincir
Pada dunia karakter kapir
–
Ada agama ahli berpikir
Ada agama ahli berzikir
Ada agama menuntun kapir
Mumin muminat wajib mahir
–
Cerdik cermat itulah mahir
Sidik tableg bahan berpikir
Amanat patonah bahan berzikir
Dewasa ilmu mengenal kapir
–
Bukan tuduhan nuduh kapir
Tapi amanat mereka pungkir
Walau rajin solat zikir
Bila hianat menjadi kapir
–
Sidik ituh benar mikir
Tableg tentang hari ahir
Patonah pandai dalam berpikir
Sarat dan rukun pengesah zikir
–
Istinjapun namanyah zikir
Mandi hadas sambil mikir
Wudu sambil zikir mikir
Alloh abstrak ezat muttahir
–
Arti muttahir abis mikir
Alloh montong di pikir-pikir
Tetapi inget saat berzikir
Istinja juga di sebut zikir
–
Inget Alloh artinyah zikir
Sekujur tubuh wajib di pikir
Bukan lagih di pikir-pikir
Tetapi Alloh serba terpikir
–
Tida sedikit orang berzikir
Kepada Alloh tida mikir
Sehingga tartil mereka pungkir
Solat juga seperti ngacir
–
Sarat rukun tida dipikir
Malah usaha yang terpikir
Ekonomi serba kepikir
Alloh kuasa tida terpikir
–
Alloh kuasa ngeja pakir
Ngeja kaya dari pakir
Kuasa Alloh abstrak esir
Kepada Alloh wajib naksir
–
Dalam Alqur’an bahasa kapir
Hadis rosul telah mentapsir
Tida perlu di pikir-pikir
Tetapi perlu dewasa mikir
–
Idiologi mikir-mikir
Beridiolohi dalam mentapsir
Logika jadi nuntun kapir
Imajinasi salah mengukir
–
Amal ibadah ibarat ngukir
Tujuwannyah supaya di taksir
Yang menyuruh kita mengukir
Minta yang terbaik ngukir
–
Dalil:
Yang pertama wajib kita pelajari
Ilmu mengenal kepada ilahi robi
Sebelumnyah kita toat berbakti
Lebih dulu wajib kenal pada ilahi
–
Dalil:
Tiep2 amal yang di perbuatnyah
Bila tida di sertai dengan ilmunyah
Maka amalnyah ituh tida diterimanyah
Di tolak di kembalikan kepadanyah
–
Bagi yang bisa memahami inih
Rendah hati rumasa bersalah
Kepada Alloh ia mohon hidayah
Untuk senantiasa belajar esah
–
Walaupun sudah esah tetap rumasa
Masih banyak kekurangannyah
Ketimbang mencukupinyah
–
Dengan begitu jadilah islam ituh
Pendirian orang-orang menyelamatkan
Hidupnyah dari sirik serakah
Yang membawa pada mentang2 mayoritas
–
Ketahuwilah dan sadarilah
Sipat mentang-mentang ituh yang
Menyebabkan silih tindas
Satu sama lainnyah
–
Itulah hal terburuk disisi Alloh taala.
Februari 27, 2012 pukul 6:47 pm
kalo masalah aliran garis keras seperti yang kita tahu ya seperti itu, mereka mengharamkan sesuatu yang tidak sama dengan mereka bahkan takfir pun tidak lepas dari para ulama’2 mereka…
di timur tengah sendiri seperti mesir banyak sekali pengikut aliran ini…tapi mereka bisa di katakan adalah orang yg mengerti agama,intisari ajaran nya…dari ulama mereka tidak ada yg bilang”mari kita bunuh mereka “.
kalimat membunuh itu hanya keluar dari mulut2 pemimpin di indonesia..ilmu mereka sangat sempit,pengetahuan mereka hanya jawa,sumatra,arab saudi dan sekitarnya, nggk lebih..
mereka itu orang bodoh,dan para pengikut mereka juga bodoh karena mereka mengambil kesimpulan sendiri dari ijtihat yg kotor..kasian umat agama yg lain..