Nahdlatul Ulama (NU) tampaknya harus lebih waspada terhadap kemunculan gerakan, paham dan kelompok Islam garis keras yang marak belakangan ini. Karena, sedikitnya tiga masjid milik warga nahdliyin (sebutan untuk warga NU) di Banyuwangi, Jawa Timur, sudah diambilalih oleh kelompok tersebut. Mesjid yang diambil alih tersebut diantaranya ada di Purwoharjo, Genteng dan Ketapang. Menurut Muhdor Adib, Ketua Pengurus Cabang Lembaga Takmir Masjid Indonesia (LTMI), sebelum mengambil alih masjid-masjid NU, kelompok Islam garis keras tersebut awalnya mempersoalkan status hukumnya. “Awalnya mereka mempertanyakan sertifikat. Apakah masjid tersebut bersertifikat atau tidak. Muhdor mengakui, hal itu memang cukup menjadi persoalan tersendiri bagi warga nahdliyin sehingga menjadi sasaran empuk bagi kelompok tersebut. Pasalnya, pada umumnya masjid-masjid yang dibangun warga NU tidak bersertifikat. “Kita tahu, kalau orang NU bikin masjid itu kan atas dasar lillahi taala. Jadi tidak perlu sertifikat segala,” ujarnya.
Ditambahkan mantan ketua Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Banyuwangi itu, gerakan kelompok Islam garis keras tersebut cukup ‘cantik’ dan bahkan membuat warga simpatik. Baca entri selengkapnya »
Menyukai ini:
Suka Memuat...